BURGER

BURGER

Siapa sih yang gak tau burger, tapi tau gak asalnya dari mana?  ini nih…critanya …. 🙂

Burger atau hamburger merupakan makanan paling populer di Amerika. Menurut “The american Dictionary of Food and Drink”, setiap orang Amerika rata-rata makan 3 hamburger tiap minggu. Dan setiap tahun di Amerika hamburger dikonsumsi sebanyak 38 juta buah. ……alangkah banyaknye…… 😛

Burger atau “burger sandwich” merupakan sejenis sandwich, terdiri dari roti bulat agak gepeng yang disisipkan lempengan daging cincang berbumbu setebal 1 – 2 cm dengan lebar yang hampir sama dengan rotinya, disertai daun selada, irisan tomat, keju lembaran dan saus. Kata burger sendiri berasal dari kata ‘hamburger’

Burger atau hamburger memiliki dua arti yang berbeda tetapi sebenarnya mengacu pada hal yang sama, bisa berarti lempengan daging yang disisipkan di antara dua bilah roti, bisa juga berarti sandwich yang terdiri dari roti bulat dan daging burger itu sendiri. Daging burger tidak selalu daging sapi yang dicincang halus, tapi bisa juga berupa daging ayam, daging ikan dan tahu untuk vegetarian. Daging burger juga tidak harus disantap dengan ‘bun’ (roti bulat khusus untuk hamburger) lho….. tapi bisa juga tuh disantap sebagai steak dengan kentang dan salad sayuran. Baca lebih lanjut

Renungan hari ini

beberapa waktu lalu aku baca note seorang teman di fb. kayanya bagus juga kalo aku bagi di sini 🙂 untungnya temen-ku ini baik banget, so ijin share nya jg langsung dikasih 😀

buat smuanya selamat membaca, selamat merenung…… :-X pokoknya selamat menikmati deh……

buat pak igun tq banget catatan2 nya…..full inspirasi…. 🙂

Renungan hari ini Baca lebih lanjut

Strawberry, si Merah Penangkal Kanker

Strawberry, si Merah Penangkal Kanker

TANAMAN stroberi (fragaria vesca) pertama kali disemaikan di Brittany, Prancis, tahun 1740 silam. Selanjutnya buah ini semakin dikenal di dunia, termasuk di Indonesia.

Agar buahnya tetap segar dan manis, stoberi cocok ditanam di dataran tinggi. Tak hanya rasanya yang segar, si merah yang cantik ini menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan, diantaranya mencegah kanker.
Baca lebih lanjut

The Emperor’s New Clothes

The Emperor’s New Clothes

by Hans Christian Andersen

Many years ago, there was an Emperor, who was so excessively fond of new clothes, that he spent all his money in dress. He did not trouble himself in the least about his soldiers; nor did he care to go either to the theater or the chase, except for the opportunities then afforded him for displaying his new clothes. He had a different suit for each hour of the day; and as of any other king or emperor, one is accustomed to say, “he is sitting in council,” it was always said of him, “The Emperor is sitting in his wardrobe.”

Time passed merrily in the large town which was his capital; strangers arrived every day at the court. One day, two rogues, calling themselves weavers, made their appearance. They gave out that they knew how to weave stuffs of the most beautiful colors and elaborate patterns, the clothes manufactured from which should have the wonderful property of remaining invisible to everyone who was unfit for the office he held, or who was extraordinarily simple in character.

“These must, indeed, be splendid clothes!” thought the Emperor. “Had I such a suit, I might at once find out what men in my realms are unfit for their office, and also be able to distinguish the wise from the foolish! This stuff must be woven for me immediately.” And he caused large sums of money to be given to both the weavers in order that they might begin their work directly.

So the two pretended weavers set up two looms, and affected to work very busily, though in reality they did nothing at all. They asked for the most delicate silk and the purest gold thread; put both into their own knapsacks; and then continued their pretended work at the empty looms until late at night. Baca lebih lanjut

Mencintai Seseorang Yang Tidak Sempurna dengan Cara Yang Sempurna

Mencintai Seseorang Yang Tidak Sempurna dengan Cara Yang Sempurna

 

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,

Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan.

 

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.

 

Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil.

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak.

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

–copy paste–

The Beetle who went on his Travels

The Beetle who went on his Travels

by Hans Christian Andersen

There was once an Emperor who had a horse shod with gold. He had a golden shoe on each foot, and why was this? He was a beautiful creature, with slender legs, bright, intelligent eyes, and a mane that hung down over his neck like a veil. He had carried his master through fire and smoke in the battle-field, with the bullets whistling round him; he had kicked and bitten, and taken part in the fight, when the enemy advanced; and, with his master on his back, he had dashed over the fallen foe, and saved the golden crown and the Emperor’s life, which was of more value than the brightest gold. This is the reason of the Emperor’s horse wearing golden shoes.

A beetle came creeping forth from the stable, where the farrier had been shoeing the horse. “Great ones, first, of course,” said he, “and then the little ones; but size is not always a proof of greatness.” He stretched out his thin leg as he spoke. Baca lebih lanjut

Roro Jonggrang

Roro Jonggrang

Dahulu kala terdapat kerajaan besar bernama Prambanan. Suatu hari, Kerajaan Prambanan diserang oleh Negeri Pengging. Para tentara Prambanan tidak mampu menghadapi pasukan Pengging. Akhirnya, Kerajaan Prambanan dikuasai Pengging dibawah pimpinan Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso sangat sakti dan mempunyai pasukan jin. Suatu hari, dia tertarik kepada Roro Jonggrang, putri Raja Prambanan.

“Cantik nian putri itu. Aku ingin menjadikan dia sebagai permaisuriku,” kata Bandung Bondowoso.

Keesokan harinya, Bandung Bondowoso mendekati Roro Jonggrang.

“Hei, maukan kau menjadi permaisuriku?” tanya Bandung Bondowoso.

“Laki-laki ini lancang sekali. Belum kenal denganku langsung memintaku menjadi permaisurinya,” ujar Roro Jonggrang dalam hati.

Roro Jonggrang kebingungan. Jika dia menolak, Bandung Bondowoso pasti marah besar dan akan membahayakan keluarga serta Rakyat Prambanan. Jika dia mengiyakan, itu tidak mungkin. Karena Roro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso. Baca lebih lanjut

Kebo Iwa

Kebo Iwa

Musim kemarau melanda pulau Bali. Lumbung-lumbung penduduk mulai kosong. Beras dan bahan makanan lain pun sukar didapatkan. Penduduk desa mengkhawatirkan keadaan Kebo Iwa, raksasa yang tinggal di kampung mereka. Dia akan marah bila tidak disediakan makanan.

“Aku laparrr! Mana makananku?!” teriak Kebo Iwa.

Penduduk tidak bisa menyediakan makanan. Kebo Iwa benar-benar mengamuk. Dia memakan ternak dan mengejar-ngejar penduduk. Kebo Iwa juga menghancurkan rumah-rumah dan tempat peribadatan. Melihat keganasan Kebo Iwa, kepala desa mengumpulkan penduduk. Baca lebih lanjut

Orange Aid for Health

Orange Aid for Health

Warna orange pad amakanan tak hanya menunjukkan kaya vitamin tapi juga memiliki efek fungsional bagi tubuh dan memiliki segudang anti oksidan yang memberikan perlindungan terhadap beragam penyakit.

Pepaya

Pepaya kaya akan vitamin C dan merupakan sumber anti oksidan yang baik. Kandungan seratnya halus, sehingga baik dikonsumsi dari balita sampai usia lanjut. Pepaya juga menganding “enzim papain” yang bermanfaat untuk mempercepat proses pencernaan protein.

Kandungan “malic acid” dan “citric acid” dapat membantu meluruhkan lemak dari dalam tubuh.

Kandugnan antiseptiknya juga dapat membantu menjaga system pencernaan dari bakteri jahat dan merugikan.

Tomat

Kaya vitamin C, sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak untuk meningkatkan lycopene didalamnya. Lycopene adalah sejenis anti oksidan yang mampu melawan pembentukan sel-sel kanker serta berbagai jenis komplikasi Baca lebih lanjut